PHK Massal di Pusat Industri Garmen & Pabrik Sepatu di Tangerang: Alarm bagi Industri Manufaktur Indonesia
Biang kerok penyebab PHK massal di pusat industri seperti yang terjadi di pabrik sepatu Victory Shingluh baru-baru ini, kondisi terkini, konsekuensi, dan yang paling penting: langkah-solusi yang dapat diambil oleh pelaku industri manufaktur (termasuk garmen, alas kaki, etc) agar lebih tangguh — termasuk peran sistem akuntansi dan keuangan yang tepat.
Zona industri sekitar kota Tangerang kini tengah menghadapi tantangan serius: banyak pabrik garmen dan pabrik sepatu yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran dan/atau merelokasi operasinya ke lokasi lain. Fenomena ini tidak hanya berdampak bagi para pekerja dan komunitas lokal, tetapi juga mengancam ekosistem industri padat karya nasional.
Kondisi Terkini: Apa yang Terjadi di Tangerang?
Kasus Garmen: Penutupan & PHK di Pabrik Garmen Terbesar
Sebuah contoh konkret adalah PT Tuntex Garment Indonesia di Kabupaten Tangerang yang memproduksi kaos olahraga, celana, jaket bermerek internasional (sebagai subcontractor). Pabrik ini menutup operasionalnya per 31 Maret 2023 dan melakukan PHK terhadap 1.163 karyawan.
Menurut keterangan Disnaker Kabupaten Tangerang, penyebab utama adalah penurunan drastis omzet ekspor ke Eropa serta inflasi di Eropa yang berdampak pada turunnya pesanan.
Kasus Sepatu / Alas Kaki: Relokasi & PHK Besar-besaran
Di sektor alas kaki, muncul laporan bahwa beberapa pabrik yang memproduksi merek global seperti Nike dan Adidas di Tangerang memilih relokasi ke wilayah dengan upah minimum yang lebih rendah.
Contoh: PT Victory Chingluh Indonesia (pemasok sepatu Nike di Pasar Kemis, Tangerang) dikabarkan merumahkan ribuan karyawannya karena akan memindahkan produksi ke wilayah seperti Cirebon/Brebes. (financedetik)
Laporan dari KASBI menyebut sekitar 1.800 pekerja telah diproses PHK di satu pabrik sepatu di Tangerang.
Data & Tren Industri
Menurut pernyataan Kementerian Perindustrian, pergantian lokasi produksi terutama disebabkan oleh biaya tenaga kerja (labor cost) yang di industri alas kaki/tekstil/garmen bisa mencapai 30% dari total pengeluaran perusahaan.
Meskipun demikian, kementerian menyebut bahwa sektor industri alas kaki secara nasional masih tumbuh di angka positif.
Mengapa Ini Bisa Terjadi? Analisis Penyebab Utama
Faktor Biaya Tenaga Kerja & Upah Minimum
Salah satu penyebab utama relokasi dan PHK adalah tingginya biaya tenaga kerja di wilayah barat Jawa (termasuk Tangerang) dibanding wilayah lain yang upahnya lebih rendah. Ketika margin tipis, produsen padat karya memilih lokasi yang lebih murah.
Contoh konkret: pilihan lokasi seperti Cirebon, Brebes, Pekalongan sebagai wilayah alternatif produksi dengan upah yang lebih kompetitif.
Penurunan Permintaan Ekspor & Kondisi Global
Kondisi seperti inflasi di Eropa, melemahnya permintaan ekspor, serta gangguan rantai pasok global juga menjadi pemicu. Sebagai contoh di kasus garmen Tuntex, omzet ekspor yang menurun menyebabkan pabrik itu tidak dapat bertahan.
Di sisi alas kaki, penurunan permintaan dalam negeri maupun global turut memberi tekanan.
Persaingan Internasional & Perubahan Rantai Nilai Manufaktur
Industri manufaktur padat karya menghadapi persaingan dari negara lain dengan biaya yang lebih rendah (Vietnam, Bangladesh, Kamboja) dan kebutuhan untuk efisiensi yang lebih baik. Negara-produsen otomotif/sepatu terbesar pun menuntut margin yang kecil dari supplier.
Semakin tinggi standar kualitas dan semakin ketat syarat buyer internasional, maka biaya produksi yang tinggi akan menjadi beban.
Teknologi, Otomasi & Skala Produksi
Dalam industri padat karya, pengurangan tenaga kerja bisa terjadi jika perusahaan mulai menerapkan otomatisasi atau pengurangan lini produksi yang padat. Meski kurang disebut langsung, tren ini menjadi latar belakang logis dalam jangka menengah.
Produksi yang padat manusia sangat rentan terhadap tekanan biaya dan perubahan demand.
Strategi Bertahan untuk Pabrik Garmen & Sepatu: Apa yang Bisa Dilakukan?
Efisiensi Biaya & Optimalisasi Produksi
Pabrik harus meninjau kembali struktur biaya terutama tenaga kerja, material, energi, dan logistik. Beberapa langkah:
- Analisis lini produksi: identifikasi proses yang bisa diperbaiki atau diotomasi.
- Negosiasi dengan buyer: jelaskan kompetensi, kualitas, dan daya saing yang bisa ditawarkan.
- Diversifikasi pasar: tidak hanya ekspor ke Eropa, tetapi ke Asia, Afrika, atau segmen domestic.
- Pengelolaan tenaga kerja: pelatihan ulang untuk meningkatkan produktivitas, agar biaya manusia lebih bermakna.
Penguatan Manajemen Keuangan & Pelaporan
Kunci keberlangsungan pabrik adalah manajemen keuangan yang sehat serta kemampuan membuat laporan keuangan yang real time untuk pengambilan keputusan cepat. Sistem akuntansi yang tepat akan membantu pabrik:
- Menyusun laporan keuangan, arus kas, neraca, laba-rugi secara rutin.
- Membuat analisa cost-volume-profit (CVP) untuk memahami titik impas.
- Kustomisasi laporan untuk buyer, bank, investor yang bisa menjadi syarat kerja sama.
- Mengintegrasi transaksi dan inventori agar biaya tersembunyi bisa diidentifikasi.
Dalam konteks ini, solusi seperti menggunakan software akuntansi digital BoA Online yang menyediakan fitur lengkap, sederhana, kustom laporan, bisa diimplementasikan sebagai jembatan digital untuk manufaktur padat karya (garmen, sepatu, tekstil).
Peran Sistem Akuntansi Digital untuk Industri Manufaktur Padat Karya
Mengapa Akuntansi Digital Jadi Kebutuhan Utama
Dalam lingkungan yang penuh tekanan biaya dan perubahan cepat seperti pabrik garmen & sepatu di Tangerang, sistem akuntansi online menjadi sangat penting karena:
- Memungkinkan manajemen melihat data keuangan secara real-time dari mana saja.
- Memudahkan pencarian data dan rekam transaksi secara cepat, yang membantu dalam pengambilan keputusan efisiensi.
- Mempermudah kustomisasi laporan (untuk buyer, auditor, pemegang saham internal).
- Meningkatkan keamanan database dan meminimalkan risiko kesalahan manual—kritis dalam produksi padat manusia.
Fitur Kunci yang Harus Dimiliki oleh Pabrik
Beberapa fitur penting untuk sistem akuntansi industri manufaktur:
- Modul inventori dan biaya produksi (material + tenaga kerja + overhead) secara otomatis.
- Modul costing per batch produksi.
- Integrasi dengan sistem operasional (MES/ERP) agar data langsung mengalir ke keuangan.
- Laporan kustom untuk analisa profitabilitas per lini, per buyer, per produk.
- Akses multi-lokasi: jika pabrik memiliki beberapa site atau unit, bisa terhubung dalam satu sistem.
- Keamanan dan backup data karena data keuangan adalah data vital.
Bagaimana Memulainya? Langkah Implementasi Praktis
Untuk pabrik garmen atau sepatu yang ingin menerapkan sistem akuntansi digital:
- Audit sistem keuangan saat ini: identifikasi gap and kebutuhan.
- Tentukan modul mana yang paling mendesak (misalnya costing produksi).
- Pilih vendor atau software yang mendukung manufaktur dan kustom laporan.
- Siapkan pelatihan staf keuangan dan akuntansi dalam penggunaan sistem baru.
- Migrasi data dan uji coba satu unit produksi terlebih dahulu.
- Evaluasi secara berkala: apakah sistem membantu menekan biaya, meningkatkan visibilitas laporan, mempercepat keputusan.
- Kembangkan ke unit-unit lain di pabrik atau site relokasi.
Untuk pabrik yang mengalami tekanan besar seperti di Tangerang, sistem akuntansi digital bukan lagi “nice to have” tetapi “must have”.
Kesimpulan
Fenomena PHK massal dan relokasi pabrik garmen dan sepatu di Tangerang menandakan bahwa industri padat karya menghadapi titik balik. Namun, tantangan ini sekaligus memberi sinyal: mereka yang bisa adaptasi dan berinovasi akan muncul sebagai pemenang.
Intinya:
- Pabrik harus meninjau ulang model produksi, pasar, dan struktur biaya.
- Penggunaan sistem akuntansi digital yang kuat menjadi salah satu senjata kunci untuk memantau keuangan dan mengambil tindakan cepat.
- Relokasi bukan satu-satunya jalan; produksi fleksibel, efisiensi, diversifikasi produk dan pasar bisa menghemat biaya dan mempertahankan keberadaan di wilayah seperti Tangerang.
- Pemerintah dan industrinya harus bekerja sama agar Indonesia tetap menjadi pilihan manufaktur padat karya yang kompetitif dan berkelanjutan.

Untuk solusi praktis bidang manufaktur (garmen, sepatu, tekstil) yang ingin menerapkan sistem akuntansi online khusus — silakan kunjungi halaman berikut:
https://www.bookofaccounting.com/solusi-per-bidang-usaha/software-akuntansi-online-manufaktur/
Konsultasi Gratis via WhatsApp
Artikel terkait : Sistem Akuntansi Digital untuk Perusahan Manufaktur

Recent Comments