fbpx

Bagi mereka yang menjalankan usaha secara pribadi tentu pernah mengalami masalah keuangan. Masalah keuangan ini biasanya muncul karena mereka kurang memperhatikan pentingnya pencatatan keuangan bahkan tidak jarang banyak yang tidak pernah mencatatnya sampai menjadi laporan keuangan.
Bagaimana cara mengatur keuangan usaha pribadi ? Silahkan mencoba dengan mulai menjalankan hal-hal yang sederhana berikut ini.

Bedakan Antara Pengeluaran Usaha dengan Pengeluaran Pribadi

Bedakan antara membeli bensin untuk keperluan usaha dengan membeli bensin untuk keperluan berlibur atau apapun yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan usaha. Membeli bensin untuk kegiatan usaha harus dicatat sebagai pengeluaran usaha, begitu juga jika dalam kegiatan usaha Anda mengeluarkan uang untuk membeli makan siang, bayar pengiriman paket, pengisian saldo top-up untuk beriklan di market place/onlineshop dll harus dicatat sebagai pengeluaran usaha juga.

Catat Semua Pemasukan

Besar/kecil seluruh pemasukan yang didapat dari hasil usaha wajib dicatat sebagai pendapatan usaha untuk mengetahui berapa pendapatan yang telah Anda dapat dalam satu periode.

Buat Rekening Bank

Buatlah 2 rekening bank secara terpisah untuk mengetahui detail mutasi rekening bank masing-masing (dari kegiatan usaha dan pribadi). Ada baiknya dalam melakukan pembelian/pembayaran usaha dilakukan melalui transfer rekening atau menggunakan debit agar mutasi transaksi dapat Anda pantau/telusuri satu per satu dengan cepat dan mudah. Hal ini membantu Anda mendapatkan informasi apabila Anda kehilangan nota/bon pembelian yang belum sempat dicatat dalam pembukuan usaha.

Buat Pos-pos Pengeluaran

Pengeluaran bisa Anda buat dalam kelompok-kelompok tertentu. Misalnya; masukkan pengeluaran gaji karyawan, THR, iuran BPJS, seragam karyawan, tunjangan kesehatan kedalam kelompok Biaya Karyawan. Atau masukkan pengeluaran untuk pembelian bensin, transport, komunikasi (rekening telepon dan pulsa handphone), foto copy dll kedalam kelompok Biaya Kantor. Untuk pembelian aset usaha seperti komputer, printer, meja kursi kantor, kendaraan dll masukkan kedalam kelompok harta tetap, jangan dicatat sebagai pengeluaran karena pembelian barang-barang ini sifatnya tidak habis dalam sekali pakai.

Jika seluruh hal-hal diatas telah dilakukan, mulailah secara konsisten dan kontinyu mencatat segala bentuk pengeluaran dan pemasukkan agar didapat satu laporan keuangan sederhana yang dapat Anda gunakan sebagai penilaian usaha yang sedang Anda jalankan.