Definisi Database Pelanggan
Database pelanggan adalah kumpulan data pelanggan yang pernah berinteraksi dan bertransaksi dengan bisnis Kita. Data-data tersebut berisi seputar nama, alamat, dan histori transaksi, lengkap dengan data demografis seperti usia dan jenis kelamin, psikografis (minat dan perilaku konsumen), dan geografis (lokasi domisili pelanggan).
Jika Kita memilikinya, manfaatkanlah data-data tersebut secara maksimal demi perkembangan bisnis Kita. Untuk mengetahui lebih lanjut manfaat serta alasan mengapa database pelanggan itu penting, simak pembahasan berikutnya!
Pada awal berjalannya usaha, banyak pebisnis yang belum memahami perilaku konsumen serta target pasar mana yang paling cocok untuk menjual produk atau jasa.
Hal ini dapat Kita atasi dengan memanfaatkan database pelanggan yang kita miliki. Informasi yang Kita dapat dari database pelanggan bisa menjadi senjata ampuh untuk menaikkan penjualan bahkan bisa digunakan untuk mengembangkan bisnis Kita. Yuk, simak poin-poin berikut untuk mengetahui manfaat database pelanggan untuk bisnis Kita!
- Mengetahui Target Pasar Yang Tepat
Dengan memiliki database pelanggan, Kita jadi tahu produk atau apa saja sih yang paling banyak diminati customer Kita.
Nah, melalui data ini, Kita akan mengetahui penjualan yang paling sukses untuk kalangan mana saja, baik berdasarkan jenis kelamin, usia, maupun lokasi.
Informasi-informasi ini akan menunjukkan apakah produk Kita sudah mencapai target pasar yang Kita tentukan, atau bahkan menunjukkan mana target pasar yang lebih baik dari tujuan Kita sebelumnya. - Mengatur Strategi Bisnis Dengan Efektif
Dengan database pelanggan yang akurat, Kita bisa melakukan penawaran produk secara selektif dan efektif. Hal ini bisa Kita capai dengan melakukan analisa histori penjualan melalui; penjualan per produk, untung rugi, produk mana yang paling laris, produk mana yang pergerakannya lambat dan lain sebagainya.
Jika semua informasi tersebut dapat Kita akses melalui database pelanggan, Kita bisa menentukan produk mana yang perlu ditambah persediaannya dan produk mana yang perlu diperbaiki kualitasnya atau bahkan tidak perlu dijual kembali. - Media Komunikasi Dengan Pelanggan
Selain memasarkan produk yang sesuai dengan pelanggan, Kita juga bisa membangun komunikasi yang lebih baik dengan mereka. Misalnya, jika Kita memiliki data tanggal lahir pelanggan, Kita bisa mengirim email ucapan selamat dan memberi diskon spesial hari ulang tahun. Dengan cara seperti ini, pelanggan akan merasa dihargai dan lebih nyaman dengan brand Kita.
Ok, sekarang waktunya Kita bahas mengenai data apa saja yang dibutuhkan untuk memaksimalkan database pelanggan yang bisa dimanfaatkan dalam menjalankan program promosi maupun program loyalty pelanggan.
Data yang Kita sertakan dalam database pelanggan harus sesuai dengan tujuan Kita dalam penyusunan database pelanggan itu sendiri. Sebagai langkah awal, Kita bisa mulai dengan memasukkan data-data berikut:
- Data diri pelanggan
– Nama lengkap
– Jenis kelamin
– Alamat email
– Alamat tempat tinggal
– Kota/provinsi
– Nomor telepon/handphone
– Username akun media sosial
– Nomor identitas - Riwayat transaksi pelanggan
– Kapan terakhir transaksi
– Frekuensi pembelian
– Produk atau jasa yang sering dibeli
– Jumlah atau nilai pembelian
Setelah mengetahui informasi apa saja yang harus disertakan, Kita juga perlu mengetahui cara efektif mengelola informasi-informasi tersebut menjadi sebuah database pelanggan. Silahkan disimak baik-baik pemaparan berikut.
- Tentukan Tujuan Pengelolaan
Sebelum Kita mulai mengelola database pelanggan, tentukan tujuan dan misi dari pengelolaan data itu sendiri. Buatlah daftar goals serta keperluan yang harus Kita dapatkan dari memanfaatkan database pelanggan tersebut.
Dengan cara ini, Kita jadi tahu detail data apa saja yang Kita perlukan untuk menganalisa pelanggan Kita. Biasanya pengelolaan database ditujukan untuk mempertahankan pelanggan lama. - Susun Ulang Database Yang Ada
Pilah-pilih informasi pelanggan mana yang benar-benar Kita perlukan. Prioritaskan proses organisasi data terhadap informasi yang sesuai dengan kebutuhan.
Jika belum banyak, Kita bisa pilih data yang paling banyak Kita miliki, misal nama, alamat email, dan nomor handphone pelanggan. Kita juga bisa menyisihkan informasi yang tidak sejalan dengan keperluan Kita supaya pemrosesan data lebih efektif. - Lakukan Pengelompokkan
Kelompokkan data pelanggan Kita berdasarkan rentang usia, jenis kelamin, perilaku konsumen, hingga lokasi geografis pelanggan.
Hal ini disesuaikan dengan tujuan Kita mengelola database pelanggan serta potensi pasar yang Kita lihat di data yang sudah tersusun tersebut, apakah Kita akan menentukan strategi pemasaran untuk wilayah A karena penjualan masih rendah, atau memperbanyak stock produk B yang angka penjualannya cukup tinggi.
Melakukan pengelompokkan data pelanggan mungkin terdengar seperti pekerjaan yang berat, memakan waktu, dan memerlukan ketelitian tinggi.
Namun, Kita bisa lakukan penginputan data secara partial dan berkala. Disarankan juga untuk tidak melakukan pekerjaan ini sendirian. Buatlah tim khusus dengan target waktu penyelesaiannya.
Ok fix ya. Sekarang Kita sudah sama-sama paham definisi, manfaat, tujuan dan cara menyusun database pelanggan. Sekarang tinggal Anda pahami kembali, praktekkan dan langsung cus action mulai membuat database pelanggan sekarang! Jangan tunggu besok apalagi nanti-nanti 😃
FYI. Informasi data pelanggan dan histori pelanggan mana yang paling banyak membeli produk atau jasa yang Kita jual, pembelian barang atau jasa per customer, produk mana yang paling laris, produk mana saja yang tidak laris dan banyak menumpuk di gudang, customer mana yang belum bayar, mana tagihan customer yang sudah jatuh tempo dan masih banyak lagi bahan analisa lainnya sampai Laporan Keuangan Usaha sudah tersedia lengkap di BoA Online dong. Mau coba gratis dan membuktikannya, silahkan klik tombol Free Trial dibawah ini ya.
Recent Comments