Saldo Normal dari akun atau rekening perkiraan merupakan suatu ketetapan yang pasti dalam ilmu akuntansi. Maksud dari ketetapan pasti disini adalah bahwa saldo normal aktiva pasti debit dan saldo normal kewajiban pasti kredit dan sebagainya. Dengan memahami posisi saldo normal akun dengan baik maka akan mempermudah dalam proses pemahaman membuat jurnal sesuai dengan prinsip dasar akuntansi.
Bagi mereka yang awam ilmu akuntansi namun ingin mempelajari atau dihadapkan dengan pekerjaan yang menuntut pembuatan jurnal dan laporan keuangan, ada baiknya membaca artikel ini sampai selesai. Kami sertakan juga contoh-contoh pembuatan jurnal dalam bentuk video diakhir artikel ini.
Baiklah kita mulai pembahasannya…
Saldo normal akun perkiraan adalah klasifikasi terhadap suatu kode perkiraan yang merupakan salah satu bagian dari prinsip pembukuan berpasangan. Suatu akun dapat memiliki saldo normal debet (Dr) atau kredit (Kr). Akun dengan saldo normal debit akan bertambah nilainya jika terjadi transaksi pada sisi debit. Sebaliknya, untuk meningkatkan nilai akun dengan saldo normal kredit, harus ditambahkan transaksi pada sisi kredit.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang saldo normal, ada baiknya kita memahami persamaan dasar akuntansi dibawah ini :
Harta = Kewajiban + Modal |
Dari persamaan dasar akuntansi diatas, berikut ini adalah rumusan saldo normal untuk menentukan sisi debet dan kredit suatu kode perkiraan dalam membuat jurnal transaksi
Komponen penyusun laporan neraca
Kelompok Akun Perkiraan | Bertambah | Berkurang |
Harta | Debet | Kredit |
Kewajiban | Kredit | Debet |
Modal | Kredit | Debet |
Komponen penyusun laporan laba rugi
Kelompok Akun Perkiraan | Bertambah | Berkurang |
Pendapatan | Kredit | Debet |
Biaya | Debet | Kredit |
Berikut contoh pencatatan jurnal manual yang terjadi diperusahaan jasa :
Penjualan jasa secara tunai
Kas/Bank xxx (Dr)
Pendapatan Jasa xxx (Kr)
Penjelasan dari jurnal ini adalah sebagai berikut :
Dengan terjadinya penjualan tunai maka saldo Kas/Bank akan bertambah dan dicatat disebelah debet karena akun perkiraan Kas/Bank adalah bagian dari kelompok akun perkiraan Harta (jika bertambah maka dicatat di debet)
Sementara saldo Pendapatan Jasa yang bertambah dicatat disebelah kredit karena akun perkiraan ini bagian dari kelompok akun perkiraan Pendapatan (jika bertambah maka dicatat di kredit)
Penjualan jasa secara kredit
Piutang Usaha xxx (Dr)
Pendapatan Jasa xxx (Kr)
Pembayaran listrik kantor
Biaya Listrik xxx (Dr)
Kas/Bank xxx (Kr)
Penjelasan dari jurnal ini adalah sebagai berikut :
Dengan terjadinya pembayaran listrik maka saldo Kas/Bank akan berkurang dan dicatat disebelah kredit karena akun perkiraan Kas/Bank adalah bagian dari kelompok akun perkiraan Harta (jika berkurang maka dicatat disebelah kredit)
Sementara saldo Biaya Listrik yang bertambah dicatat disebelah debet karena akun perkiraan ini bagian dari kelompok akun perkiraan Biaya (jika bertambah maka dicatat di debet)
Demikian sekilas tentang definisi saldo normal dalam ilmu akuntansi. Semoga dapat membantu Anda dalam pembuatan jurnal dan laporan keuangan.
Tonton Penjelasan Tentang Saldo Normal dengan contoh jurnal yang diambil dari kasus transaksi di perusahaan
Baca Juga :
Cara Menyusun Laporan Keuangan
4 Pilar Standar Akuntansi Keuangan Indonesia
Pingback: Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang – Riandtidi
Pingback: Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang – mervintidi