Cara Menyusun Saldo Awal
Sebelum membuat laporan keuangan, kamu harus menyiapkan saldo awal dari masing-masing kode perkiraan. Saldo awal adalah nilai dari masing-masing akun sebagai pembentuk laporan neraca awal perusahaan.
Misalnya kamu ingin membuat laporan keuangan bulan Januari 2021, kamu harus menyusun terlebih dahulu berapa saldo kas, bank, piutang, persediaan, uang muka, hutang usaha dan akun perkiraan lainnya per tanggal 31 Desember 2020.
Mengapa harus menyusun saldo awal ?
Saldo awal merupakan salah satu persyarat dasar yang utama pembentuk laporan keuangan. Gak lucu kan, masa di laporan neraca terlihat nilai kas atau banknya bernilai minus. Ini terjadi disebabkan karena kamu sudah mencatat adanya pengeluaran tapi belum terjadi penerimaan. Nah, karena kamu juga belum mencatat saldo awal maka nilai akun perkiraan tersebut menjadi minus. Begitu juga dengan akun-akun yang lainnya. Kecuali jika perusahaan kamu benar-benar baru dijalankan saat ini.
Untuk lebih jelasnya, silahkan lanjut dibaca penjelasan tentang saldo awal dibawah ini.
Penjelasan saldo awal kita mulai dari sisi harta/aset yang kamu miliki terlebih dahulu ya.
1. Saldo Awal Kas
Adalah nilai uang tunai yang kamu simpan sendiri dan tidak disimpan didalam rekening bank atau kepada pihak manapun. Uang tunai ini biasa tersimpan di laci kantor di perusahaan. Kas dibeberapa perusahaan dikenal memiliki 2 macam, kas kecil dan kas besar.
2. Saldo Awal Bank
Jika kamu memiliki beberapa rekening bank, lihat saldo akhir di buku mutasi masing-masing bank kemudian jadikan nilai tersebut sebagai saldo awalnya.
3. Saldo Awal Piutang Usaha/Piutang Dagang
Adalah tagihan yang belum dibayar atau belum dilunasi oleh pelanggan-pelanggan kamu.
4. Saldo Awal Piutang Karyawan
Adalah pinjaman yang belum dibayar oleh karyawan kamu.
5. Saldo Awal Piutang Non Usaha
Jika kamu memberikan pinjaman kepada pihak lain (rekanan) yang belum dibayar ataupun belum dilunasi, saldonya dapat kamu alokasikan pada akun ini
6. Saldo Awal Persediaan
Hitung seluruh barang yang masih kamu simpan dan belum sempat dipakai atau belum sempat terjual, baik dalam bentuk bahan baku, bahan pembantu ataupun barang jadi dan barang dagangan.
7. Saldo Awal Uang Muka Pembelian
Adalah nilai yang sudah kamu bayarkan kepada supplier sebagai tanda jadi ataupun uang muka (DP) pembelian kamu kepada mereka.
8. Saldo Awal Uang Muka Operasional
Adalah sejumlah uang muka atau kasbon yang sudah kamu keluarkan namun belum terjadi pertanggungjawabannya.
9. Saldo Awal Pajak Dibayar Dimuka
Nilai pajak yang belum sempat dikreditkan (belum dilaporkan pajak). Pajak dibayar dimuka bisa berupa PPh 22, PPh 23, PPh 25, Uang Muka PPN (PPN Masukan) dan pajak lainnya
10. Saldo Awal Harta Tetap
Nilai harta yang dalam berjalannya usaha dibeli mengatasnamakan perusahaan. Contohnya; kendaraan, bangunan kantor, peralatan dan harta lainya.
11. Saldo Awal Akumulasi Penyusutan Harta Tetap
Setiap harta tetap memiliki penyusutan yang terjadi disetiap akhir bulan yang secara akumulasi nilainya akan terus bertambah dan mengurangi nilai dari harta tetap tersebut. (Baca: Metode Penyusutan Harta Tetap)
Kita lanjut penjelasannya saldo awal pada sisi hutang/kewajiban
1. Saldo Awal Hutang Usaha
Adalah nilai tagihan supplier yang belum kamu bayar atau belum kamu lunasi.
2. Saldo Awal Biaya Yang Masih Harus Dibayar (BYMHD)
Adalah biaya yang harus dicatat dalam pembukuan walaupun kamu belum mengeluarkan sejumlah uang sebagai pembayarannya. Contoh; BYMHD Gaji Karyawan jika perusahaan kamu membebankan biaya gaji diakhir bulan tetap pembayarannya baru dilakukan diawal bulan, BYMHD BPJS, BYMHD Asuransi dll
3. Saldo Awal Hutang Pajak
Nilai pajak yang belum sempat dikreditkan (belum dilaporkan pajak). Hutang pajak bisa berupa Hutang PPh 21, PPh 23, PPh 25, Hutang PPN (PPN Keluaran) dan hutang pajak lainnya
4. Saldo Awal Hutang Pinjaman
Jika dalam menjalankan usaha kamu pernah meminjam dana pihak lain, maka saldo yang belum dibayar atau belum dilunasi harus dimasukkan sebagai saldo awal hutang pinjaman. Jika kendaraan usaha kamu beli secara kredit leasing, sisa yang belum lunas bisa kamu masukkan sebagai saldo awalnya juga.
5. Saldo Awal Hutang Jangka Panjang
Hutang pinjaman disini sifatnya longterm, seperti pinjaman modal kerja kepada pihak bank atau hutang leasing yang masa pelunasannya bisa mencapai 10 tahun.
Terakhir adalah saldo awal pada sisi modal
1. Saldo Awal Modal
Adalah dana yang kamu tanam diawal berdirinya usaha. Modal dapat berupa setoran uang ke bank perusahaan ataupun modal dalam bentuk surat berharga (saham)
2. Saldo Awal Laba
Jika perusahaan kamu sudah berjalan sebelum kamu menyusun laporan keuangan kali ini, maka selisih antara pendapatan yang pernah kamu terima dikurangi dengan biaya-biaya yang telah kamu keluarkan baik itu biaya operasional maupun biaya atas pendapatan akan disebut sebagai laba usaha. Laba usaha terdiri dari 2 jenis, laba tahun berjalan dan laba ditahan. Laba tahun berjalan adalah laba bersih yang didapat selama periode tertentu dalam satu tahun periode akuntansi sementara laba ditahan adalah laba bersih yang didapat dari mulai perusahaan berdiri dan menghasilkan sampai saat sekarang.
Ok, sekarang kamu sudah paham bagaimana cara menyusun laporan keuangan perusahaan dengan terlebih dahulu menyiapkan saldo awal dari masing-masing kode akun perkiraan. Selanjutnya kamu sudah bisa melanjutkan ke tahap pencatatan aktivitas transaksi harian, melakukan penjurnalan, membuat buku besar dan laporan keuangan lain yang dibutuhkan.
Untuk membuat laporan keuangan yang mudah, instant serta akuntable, kamu bisa menggunakan software keuangan dan akuntansi BoA Online.
Baca juga : Pelajaran Tentang Dasar-dasar Akuntansi Yang Perlu Diketahui Oleh Pebisnis
Recent Comments